and This Is My Idol story " Muhammad SAW"
TELADAN YANG SHALEH
Pada suatu hari Rasulullah Saw pergi dalam sebuah perjalanan jauh bersama para sahabatnya. Di tengah perjalanan mereka ber-istirahat dulu dan mendirikan kemah di padang pasir. Kebetulan mereka membawa seekor domba. Maka salah seorang sahabat berkata, "Aku akan memotong domba itu." Sedang yang lain ber-kata pula, "Aku yang akan mengulitinya," dan sahabat yang lain lagi berkata, "Aku yang akan memasaknya nanti." Lalu Rasulullah berkata, "Dan aku yang akan mencari kayu bakarnya."
Para sahabat terperanjat dengan ucapan beliau. Mereka segera berkata, "Tidak usah ya Rasulullah, biar kami saja yang melaku-kan semuanya. Baginda beristirahat saja sampai masakan iniselesai."
Rasulullah kemudian bersabda kepada mereka semua, "Demi Allah, aku tidak akan tinggal diam sementara kalian semua bekerja. Allah membenci hamba-Nya yang mengistimewakan dirinya dari saudara-saudaranya." Setelah mengucapkan sabda-nya beliau pergi mencari dan memanggul sendiri kayu bakar yang didapatnya.
Pada suatu hari Rasulullah Saw pergi dalam sebuah perjalanan jauh bersama para sahabatnya. Di tengah perjalanan mereka ber-istirahat dulu dan mendirikan kemah di padang pasir. Kebetulan mereka membawa seekor domba. Maka salah seorang sahabat berkata, "Aku akan memotong domba itu." Sedang yang lain ber-kata pula, "Aku yang akan mengulitinya," dan sahabat yang lain lagi berkata, "Aku yang akan memasaknya nanti." Lalu Rasulullah berkata, "Dan aku yang akan mencari kayu bakarnya."
Para sahabat terperanjat dengan ucapan beliau. Mereka segera berkata, "Tidak usah ya Rasulullah, biar kami saja yang melaku-kan semuanya. Baginda beristirahat saja sampai masakan iniselesai."
Rasulullah kemudian bersabda kepada mereka semua, "Demi Allah, aku tidak akan tinggal diam sementara kalian semua bekerja. Allah membenci hamba-Nya yang mengistimewakan dirinya dari saudara-saudaranya." Setelah mengucapkan sabda-nya beliau pergi mencari dan memanggul sendiri kayu bakar yang didapatnya.
SEMUA KENIKMATAN AKAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN
Pada suatu hari ketika matahari sedang terik-teriknya, Rasu-lullah berjalan di luar karena di rumahnya sedang tidak ada makanan. Tiba-tiba Rasulullah melihat Abu Bakar Assiddiq sedang berada di jalan itu pula. Rasulullah bertanya kepadanya, "Kenapa engkau keluar di siang hari seterik ini?"
Abu Bakar menjawab, "Karena perut ini sedang lapar benar, ya Rasulullah."
Kemudian keduanya pergi hingga mereka berjumpa dengan Umar bin Khatthab yang juga sedang berada di jalan. Rasulullah lalu bertanya kepadanya, "Kenapa engkau keluar di siang sepa-nas ini, ya Umar?"
Umar bin Khatthab menjawab, "Aku sedang lapar sekali, ya Rasulullah." Tiba-tiba Abu Bakar dan Umar ganti bertanya kepadanya, "Dan engkau, ya Rasulullah, kenapa engkau pun keluar di panas hari seperti ini?"
Rasulullah menjawab, "Aku juga sama dengan kalian berdua. Perutku terasa lapar sekali."
Akhirnya ketiganya memutuskan untuk pergi ke rumah Abu Ayyub Al Anshari. Ternyata di rumah itu mereka mendapat makanan dan minuman yang meringankan rasa lapar dan haus. Sesudah semua selesai, Rasulullah meletakkan gelas minuman-nya agak jauh dari mulutnya, seraya berucap sambil mengamati-nya:
Kemudian kamu pasti akan di tanyai pada hari itu ten-tang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan didunia itu) (At At Takatsur 8)
Pada suatu hari ketika matahari sedang terik-teriknya, Rasu-lullah berjalan di luar karena di rumahnya sedang tidak ada makanan. Tiba-tiba Rasulullah melihat Abu Bakar Assiddiq sedang berada di jalan itu pula. Rasulullah bertanya kepadanya, "Kenapa engkau keluar di siang hari seterik ini?"
Abu Bakar menjawab, "Karena perut ini sedang lapar benar, ya Rasulullah."
Kemudian keduanya pergi hingga mereka berjumpa dengan Umar bin Khatthab yang juga sedang berada di jalan. Rasulullah lalu bertanya kepadanya, "Kenapa engkau keluar di siang sepa-nas ini, ya Umar?"
Umar bin Khatthab menjawab, "Aku sedang lapar sekali, ya Rasulullah." Tiba-tiba Abu Bakar dan Umar ganti bertanya kepadanya, "Dan engkau, ya Rasulullah, kenapa engkau pun keluar di panas hari seperti ini?"
Rasulullah menjawab, "Aku juga sama dengan kalian berdua. Perutku terasa lapar sekali."
Akhirnya ketiganya memutuskan untuk pergi ke rumah Abu Ayyub Al Anshari. Ternyata di rumah itu mereka mendapat makanan dan minuman yang meringankan rasa lapar dan haus. Sesudah semua selesai, Rasulullah meletakkan gelas minuman-nya agak jauh dari mulutnya, seraya berucap sambil mengamati-nya:
Kemudian kamu pasti akan di tanyai pada hari itu ten-tang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan didunia itu) (At At Takatsur 8)
KARENA KELUHURAN AKHLAK
Diriwayatkan, seorang lelaki bangsa Arab bernama Tsamamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah, pergi ke Madinah Al Munawarah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam. Dengan tekad bulat dan semangat kuat ia pergi ke majelis Rasulullah Saw.
Umar bin Khatthab sudah mencium maksud jahat kedatangan orang itu. Maka dia pergi menghampirinya dan langsung mengusut, "Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?!"
Orang itu dengan terang-terangan berkata, "Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!!"
Mendengar perkataan keji itu Umar dengan cepat dan tangkas langsung melucuti pedangnya, sekaligus meringkusnya. Kemudian orang itu diikat di salah satu tiang masjid.
Umar bin Khatthab segera pergi melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah. Namun Rasulullah Saw yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam tidak menanggapi positif perbuatan shahabatnya. Rasulullah cepat keluar dari rumahnya menemui orang yang hendak membunuhnya. Setelah tiba di tempat majelis, Rasulullah mengamati wajah orang yang hendak membunuhnya itu, sementara Umar sudah tidak sabar menunggu perintahnya untuk memenggal leher orang durjana itu.
Sesudah mengamati wajahnya dengan cermat, Rasulullah lalu menoleh kepada para sahabatnya dan bertanya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?"
Umar terdiam sejenak mendengar pertanyaan tersebut. Dia yang sejak tadi menunggu diperintah membunuhnya malah di-tanya tentang pemberian makan kepada orang itu. Umar seakantidak percaya dengan apa yang didengarnya, maka dia bertanya, "Makanan apa yang baginda maksudkan, ya Rasulullah? Makanan apa yang akan dia makan? Orang ini datang ke sini sebagai pembunuh, bukan datang ingin masuk Islam!" Namun Rasulullah Saw tidak menghiraukan ucapan Umar, bahkan beliau memerintahkan, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu!"
Umar bin Khatthab bukan main marahnya dengan si musyrik itu. Sesudah ia diberi minum, Rasulullah memerintahkan dengan sopan kepadanya, "Ucapkanlah "Tiada tuhan selain Allah." Si musyrik menjawab, "Aku tidak akan mengucapkannya." Rasulullah berkata lagi, "Katakanlah: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah." Namun orang itu tetap berkata dengan nada keras, "Aku tidak akan mengatakannya!"
Rasulullah Saw kemudian memutuskan untuk membebaskan orang itu, dan orang musyrik itupun bangkit dan pergi seolah-olah hendak kembali ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dia melangkah dari masjid, dia kembali lagi kepada Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, aku bersaksi "Tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah."
Rasulullah bertanya kepadanya, "Kenapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?"
Orang itu menjawab, "Aku tidak mau mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena aku khawatir ada orang yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Akan tetapi, setelah aku dibebaskan, aku masuk Islam semata-mate karena mengharap keridhaan Allah Robbul 'alamin."
Pada satu kesempatan Tsamamah bin Itsal berkata, "Ketika aku memasuki kota Madinah, tidak ada seorang pun yang paling aku benci lebih dari Muhammad. Tetapi sesudah aku meninggal kan kota ini, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang lebil kucintai selain Muhammad Rasulullah."
Diriwayatkan, seorang lelaki bangsa Arab bernama Tsamamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah, pergi ke Madinah Al Munawarah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam. Dengan tekad bulat dan semangat kuat ia pergi ke majelis Rasulullah Saw.
Umar bin Khatthab sudah mencium maksud jahat kedatangan orang itu. Maka dia pergi menghampirinya dan langsung mengusut, "Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?!"
Orang itu dengan terang-terangan berkata, "Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!!"
Mendengar perkataan keji itu Umar dengan cepat dan tangkas langsung melucuti pedangnya, sekaligus meringkusnya. Kemudian orang itu diikat di salah satu tiang masjid.
Umar bin Khatthab segera pergi melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah. Namun Rasulullah Saw yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam tidak menanggapi positif perbuatan shahabatnya. Rasulullah cepat keluar dari rumahnya menemui orang yang hendak membunuhnya. Setelah tiba di tempat majelis, Rasulullah mengamati wajah orang yang hendak membunuhnya itu, sementara Umar sudah tidak sabar menunggu perintahnya untuk memenggal leher orang durjana itu.
Sesudah mengamati wajahnya dengan cermat, Rasulullah lalu menoleh kepada para sahabatnya dan bertanya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?"
Umar terdiam sejenak mendengar pertanyaan tersebut. Dia yang sejak tadi menunggu diperintah membunuhnya malah di-tanya tentang pemberian makan kepada orang itu. Umar seakantidak percaya dengan apa yang didengarnya, maka dia bertanya, "Makanan apa yang baginda maksudkan, ya Rasulullah? Makanan apa yang akan dia makan? Orang ini datang ke sini sebagai pembunuh, bukan datang ingin masuk Islam!" Namun Rasulullah Saw tidak menghiraukan ucapan Umar, bahkan beliau memerintahkan, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu!"
Umar bin Khatthab bukan main marahnya dengan si musyrik itu. Sesudah ia diberi minum, Rasulullah memerintahkan dengan sopan kepadanya, "Ucapkanlah "Tiada tuhan selain Allah." Si musyrik menjawab, "Aku tidak akan mengucapkannya." Rasulullah berkata lagi, "Katakanlah: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah." Namun orang itu tetap berkata dengan nada keras, "Aku tidak akan mengatakannya!"
Rasulullah Saw kemudian memutuskan untuk membebaskan orang itu, dan orang musyrik itupun bangkit dan pergi seolah-olah hendak kembali ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dia melangkah dari masjid, dia kembali lagi kepada Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, aku bersaksi "Tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah."
Rasulullah bertanya kepadanya, "Kenapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?"
Orang itu menjawab, "Aku tidak mau mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena aku khawatir ada orang yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Akan tetapi, setelah aku dibebaskan, aku masuk Islam semata-mate karena mengharap keridhaan Allah Robbul 'alamin."
Pada satu kesempatan Tsamamah bin Itsal berkata, "Ketika aku memasuki kota Madinah, tidak ada seorang pun yang paling aku benci lebih dari Muhammad. Tetapi sesudah aku meninggal kan kota ini, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang lebil kucintai selain Muhammad Rasulullah."
TIDAK INGIN KAYA KARENA TAKUT SOMBONG
Pada suatu hari Rasulullah Saw duduk-duduk bersama seorang fakir miskin, lalu datang seorang kaya menemuinya.
Kebetulan ia tidak mendapat tempat lain, kecuali tempat di sebelah si fakir miskin yang masih kosong. Namun kemudian ia menarik-narik ujung-ujung kainnya agar jangan sampai menyentuh pakaian dan badan orang fakir miskin itu. Melihat tingkah-laku yang demikian Rasulullah bertanya, "Kenapa kamu menarik ujung-ujung kainmu itu? Apakah kamu khawatir kekayaanmu sampai menyentuh si fakir ini?"
Orang kaya itu benar-benar terpukul dengan teguran Rasulullah, lalu katanya dengan nada menyesal, "Ya Rasulullah, sebagai kifarat dosaku, aku akan memberikan setengah dari hartaku kepada orang fakir ini."
Rasulullah Saw bertanya kepada si fakir, "Ya Abdallah, mau-kah engkau menerima hibahnya?"
Namun si fakir menjawab, "Tidak, ya Rasulullah?"
Rasulullah bertanya dengan nada heran, "Mengapa?" Dia menjawab, "Aku tidak ingin kaya, ya Rasulullah. Aku takut menjadi sombong kepada makhluk Allah seperti orang ini."
SESUATU YANG PALING MULIA
Dari Ibnu Abbas Ra diriwayatkan, telah bersabda Rasulullah Saw:
- Keimanan yang paling mulia ialah memberi keamanan kepadamanusia dari perangaimu;
- Keislaman yang paling mulia ialah menyelamatkan manusia dari lidah dan tindakanmu;
- Hijrah yang paling mulia ialah hijrah dari berbagai keburukan;
- Jihad yang paling mulia ialah menewaskan kudamu di medan jihad;
- Zuhud yang paling mulia ialah jika kalbumu bisa ditenangkan oleh rezeki yang diberikan kepadamu;
- Permohonan yang paling mulia yang kamu panjatkan kepada Allah Azza wa Jalla ialah memohon afiyat dalam agama dan dunia.
PINTU ROJA' TERBUKA
"Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Az Zumar:53)
"Allah menengadahkan tangan-Nya pada waktu malam agar manusia yang melakukan kesalahan di waktu siang bertaubat. Dan menengadahkan tangan-Nya pada waktu siang agar manusia yang melakukan kesalahan di waktu malam bertaubat." (HR Muslim dan Nasa'i)
"Demi Dzat yang jiwaku ada pada kekuasaan-Nya, jika kalian tidak berdosa niscaya Allah akan melenyapkan kalian dan niscaya Ia akan mendatangkan suatu kaum yang melakukan dosa, lalu mereka memohon ampun dan Allah mengampuni mereka." (HR Muslim)
That's all for now Folks..!!!